Beban



Waktu itu saat di perjalanan pulang, gak sengaja melihat 2 ruas jalanan yang memiliki keadaan berbeda. Sebelah kanan lancar jaya dan sebelah kiri macetnya bikin gila.


Sekilas terbayang, "Kok ruas jalanan ini mirip sama beban hidup yak."


Iya, jalanan bagian kiri adalah beban-beban yang masuk ke dalam kehidupan kita. Sedangkan jalanan bagian kanan adalah beban-beban yang akhirnya terselesaikan dan perlahan keluar. Terlihat tidak imbang bukan?


Walaupun begitu, akan ada satu waktu di mana kedua jalanan tersebut sama-sama lancar. Sama kayak beban hidup, adakalanya antara beban yang masuk dan keluar seimbang, membuat kita tidak kewalahan.


Eits, belum selesai. Adakalanya juga kedua jalanan tersebut sama-sama bikin gila karena terlalu padat. Ya sama kayak beban hidup, adakalanya beban datang silih berganti, tanpa kita diberi jeda untuk menyelesaikannya. Tapi percaya, akan ada satu celah di mana jalanan tersebut akhirnya lancar jaya. Yang jadi masalahnya, kapan itu terjadi? Yaps, saat pengguna jalannya bisa saling mengalah dan saling menghargai.


Sama kayak beban hidup, adakalanya kita perlu memutuskan masalah mana yang harus mengalah untuk diselesaikan. Lihat skala prioritas, mana yang paling darurat, mana yang paling dekat, dan mana yang dan mana yang paling bisa selesai dengan cepat. Dengan begitu, beban-beban tersebut akan selesai secara perlahan.


Yaa walaupun nanti akan datang beban yang baru, tapi setidaknya kita bisa santai dan tidak terburu-buru.


Bekasi, 5 Januari 2022

0 comments:

Posting Komentar