Soundtrack Hidup

 


Hola! Ceritanya dari kemarin gua tuh sakit, tapi gua kagak sadar gitu kalo gua sakit, jadi cuma terheran-heran, kok tidur mulu kerjaanya. Intinya, dari hari ke-19 emang nih otak kayaknya butuh refresh, jadi milih buat istirahat nulis dulu, kelihatan jelas banget tuh udah mulai singkat padat jelas tulisannya di hari ke-19.

 

Berhubung ini rapel dari hari yang bertema, jadi mari meluncur.

 

Jujur jika bicara soundtrack dalam hidup, kayaknya gak ada dah dalam hidup gua, karena setiap apapun yang gua denger tuh punya makna dan perasaan tersendiri gitu. Tapi ada satu yang mungkin bisa dibilang soundtrack akhir-akhir ini, yaitu Dalam Diam punyanya mas Sal Priadi.

 

"Mungkin aku masih gerimis yang kecil

'Kan jelang ku jadi petir-petir yang hebat..."

 

Ini yang akhir-akhir ini sering terngiang.

 

Sebagai pengingat juga, bahwa mungkin gua, lu, kita, masih kayak tidak terlihat, masih diremehkan, masih dinomor dua-kan, masih terlihat lemah.

 

Gak apa, akan tiba waktunya kita mulai terlihat, kita mulai diandalkan, kita mulai jadi pilihan pertama, dan kita menjadi gagah. Mungkin bukan sekarang, mungkin bukan dalam waktu dekat ini, tapi akan tiba waktunya.

 

"Ah, template lu nyemangatin kayak gitu."

 

Memang terlihat template, tapi memang begitu adanya. Jika lu berpikir tidak akan terjadi, mungkin lu hanya terjebak dalam pikiran lu saja. Mungkin lu sendiri yang selalu menganggap sesuatu yang berharga itu adalah sesuatu yang besar dan terlihat jelas.

 

Padahal mungkin sebenarnya lu sudah menjadi orang yang terlihat, orang yang diandalkan, orang yang menjadi pilihan pertama, dan orang yang gagah untuk dia yang lu tidak lihat atau tidak sadari. Karena lu hanya fokus ke hal yang lain, sehingga lu sendiri tidak sadar, kalau ternyata lu sudah berhasil.

 

Bekasi, 20 Januari 2021

0 comments:

Posting Komentar