Belajar!

 


Semua bermula dari kejenuhan saat jam pelajaran, bukan jenuh karena gak merhatiin, tapi jenuh kadang ada guru yang doyannya cerita, bahkan banyakan cerita dari pada belajar. Jadi kalo lagi males dengerin ceritanya, aku suka coret-coret iseng. Awalnya cuma coret-coret, lama-kelamaan berubah jadi coretan yang sedikit bermakna, sampai berubah jadi cerita.

⠀⠀⠀⠀

Ya, di setiap pelajaran yang "isinya cuma cerita" aku jadi sering nulis cerita, ketimbang dengerin cerita. Sampai jadi satu buah naskah dengan cerita yang masih amburadul. Mulailah dibaca lagi, koreksi lagi, edit lagi, terus begitu, sampai yakin kalo naskah ini tuh sudah perfect (menurutku).

 

Akhirnya karena merasa sudah perfect, aku mencoba untuk mengirimkannya ke salah satu redaksi terkenal (kelihatan kok di fotonya). Di tengah perjalanan, gak sengaja lihat postingan tentang "Kelas Menulis Raditya Dika", dan aku pikir-pikir bagus juga buat ikutan, karena salah satu kelasnya bahas tentang "Kesalahan Penulis Pemula".

 

Mendengar kelas dari bang Raditya Dika, aku ngerasa naskah yang sudah jadi ini seperti sia-sia. Banyak banget kesalahan yang aku lakukan. Bahkan kalo mau dikoreksi lagi juga kayak nulis ulang. Tapi apa boleh buat, namanya juga pemula.

 

Sempet mikir buat mengurungkan niat untuk ngirim naskah, tapi karena anaknya suka iseng, akhirnya tetep nyoba buat kirim naskah itu.

 

Sekitar hampir satu tahun nunggu, dan jeng jet, naskah itu tertolak. Gak kaget sih kenapa bisa tertolak, wong banyak kesalahan kok. Tapi sejak saat itu aku jadi sering nulis, walau kenyataannya tulisan yang ditulis di buku gak pernah benar-benar mendarat ke pc. Ada aja kendala yang menghampiri.

 

Intinya sih aku belajar buat lebih giat lagi belajar dari kesalahan yang lalu, dan jangan terburu-buru buat mencapai sesuatu, semua itu butuh proses kan.


Bekasi, 10 Januari 2019

0 comments:

Posting Komentar