"Aku ingin menjadi pemain sepak bola". Ya, kiranya
seperti itu jawaban dari kebanyakan anak laki-laki mengenai cita-citanya, dan
aku adalah salah satunya.
Waktu itu banyak yang bertanya, "Kenapa punya banyak
baju sepak bola? Sedang kamu tidak suka main sepak bola". Aku hanya
mendengar, tanpa menjawab.
Memang prasangka sangat berbeda dari sebuah realita. Mereka
hanya bilang aku tidak suka, tanpa bertanya mengapa tidak suka.
Aku bukan tidak suka, aku hanya tidak bisa. Dan bukan tidak
mau belajar, tapi memang susah untuk belajar. Dan bukan menyerah, tapi aku tahu
diri.
Ya tapi kembali, bukannya tidak mungkin. Semua tergantung
usahaku. "Man jadda wa jada", seiring waktu, aku pun akhirnya bisa,
walau tidak terlalu mahir.
Tapi namanya manusia, selalu ingin melewati batasnya.
Padahal dokter melarang, mau bagaimana lagi, namanya juga hobi.
Setidaknya lawan mainku hanya bisa melihat sepatu yang aku
kenakan. Tanpa mengetahui kondisi kakiku yang sebenarnya.
Ketika bermain, hanya satu yang aku ingat. Satu kalimat dari
sahabatnya Andy dan Bonnie, "Menuju tak terbatas, dan melampauinya"
Bekasi, 2 Januari 2019
0 comments:
Posting Komentar