Visinema, kalian rese!
Sama seperti tahun lalu, perfilman Indonesia kembali
memaksaku untuk mengisi saldo M-Tix lebih awal.
Mas Angga Dwimas Sasongko, kamu berhasil mengolah karya Kak Marchella
FP dengan indah.
Film ini jahat, kita hanya diberikan sedikit kesempatan
untuk naik, selebihnya? Kita dibawa turun, turun sejauh-jauhnya. Alih-alih
memberikan kesempatan naik di akhir, kalian malah membawa kita jauh ke bawah.
Luar biasa.
Rachel Amanda Aurora berhasil menjadi Awan yang lugu dan
selalu ingin tahu. Rio Dewanto pun demikian, berhasil menjadi Angkasa yang
selalu terlihat perkasa. Dan untuk Sheila Dara Aisha, dia adalah kejutan yang
paling mengejutkan di film ini. Sungguh.
Film ini kembali menyadarkan, bahwa di sekitar kita ada
sesosok orang yang pura-pura bahagia untuk membuat sekitarnya bahagia.
Menyadarkan kembali bahwa sedih itu perlu dirasa, direnungi,
bukan untuk dibiarkan berlalu, dan berpura-pura menganggap itu tidak terjadi.
Manusia memang perlu dibuat jatuh sejatuh-jatuhnya agar
sadar bahwa bumi bukan berputar untuk dia saja.
Saking terlalu egoisnya, sering manusia menjadi makhluk yang
maha tahu, tanpa sempat bertanya apa yang sebenarnya orang lain mau.
"Lari ke mana pun kamu mau, lari sejauh apa pun itu,
lari sekencang-kencangnya kamu mampu.
Tapi, masalahmu tidak akan pergi.
Dia ada di sana, di belakangmu.
Sampai kamu berani, berbalik arah dan hadapi" - Nanti
Kita Cerita Tentang Hari Ini
Bekasi, 4 Januari 2020
0 comments:
Posting Komentar