"Adek mau duduk gak?" Terdengar samar suara
seorang ibu yang bertanya kepada anaknya.
Melalui bibir mungilnya, sang anak menjawab dengan suara
yang manja, "Gak mau, mau sama bunda! Sayaang bunda."
Aku yang tepat berdiri di samping keluarga kecil itu hanya
tersenyum, entah, seketika hati terasa hangat melihat kelakuan anak kecil itu.
Itu hanya salah satu contoh dari sekian banyak hal yang aku
temui di Koridor 9.
Setelah tahun lalu resmi menjadi seorang mahasiswa, hampir
setiap pagi aku harus berangkat menggunakan Transjakarta Koridor 9. Rute yang
terkenal dengan keramaiannya.
Setiap harinya selalu saja ada kejadian yang kadang bikin
senyum-senyum sendiri, bikin garuk-garuk kepala, bikin tarik napas, macem-macem
lah pokoknya.
Menurutku sendiri, Transjakarta adalah miniatur masyarakat,
eh, bukan gitu harusnya. Intinya dari transjakarta kita bisa belajar hidup
bermasyarakat. Karena di dalamnya kita bisa menemukan banyak sekali
karakter-karakter yang beraneka ragam. Dari yang penyabar hingga si tukang
ngedumel.
Jika ingin mencari tahu seberapa sabar kamu, coba deh
sesekali cobain naik Transjakarta Koridor 9 di jam-jam kerja. Kalo masih merasa
kurang tertantang, coba naiknya saat hari senin pagi atau tidak jum’at malam.
Coba aja, kalo gak kuat, ya turun di halte berikutnya.
Jakarta, 5 Januari 2020
0 comments:
Posting Komentar