Penulis: Abu Umar Basyier
Penerbit: Shofa Media Publika
Tahun terbit: 2011
Bukan Abu Umar Basyier kalau bukunya tidak berdasarkan kisah nyata. Kali ini beliau kembali menyuguhkan sebuah kisah tentang seorang gadis bernama Nafiah.
"Aku anak perempuan. Namaku Nafiah. Kata ayahku, asal katanya adalah naafi'ah, dengan huruf 'ain setelah fa. Nama pemberian seorang kyai di kampungku. Artinya wanita yang berguna. Ayah berharap, aku menjadi wanita yang berguna bagi siapapun di dunia ini." (Halaman 3)
Nafiah adalah seorang gadis yang dari kecil hidupnya selalu dimanja dengan harta dan apapun yang dia minta akan selalu dihadirkan oleh ayahnya, kecuali satu, kehadiran seorang ayah di sisinya.
"Memanjakan anak secara berlebihan adalah potensi besar menjerumuskan anak pada derita-derita hidup yang sulit tertanggungkan." (Halaman 12)
Walaupun hidup serba ada, Nafiah tidak pernah benar-benar bahagia. Perjalanan hidupnya selalu dibayang-bayangi oleh mendung yang gelap, tetapi dia selalu berusaha untuk mencari secercah cahaya untuk tetap bisa melanjutkan hidupnya.
Banyak pesan yang dihadirkan dalam buku ini. Tapi sangat disayangkan, terdapat beberapa kesalahan dalam kaidah penulisan, yang tentu itu sangat mengganggu para pembacanya.
Buku ini sangat cocok untuk para pemuda/i yang masih mencari jati diri, dan selalu menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang tidak berguna untuk dirinya sendiri. Terlebih lagi untuk mereka yang selalu merasa hari-harinya gelap layaknya awan mendung.
Jakarta, 14 Januari 2019
0 comments:
Posting Komentar